Sesuatu yang disebut “Bersyukur”

Image

 

Bersyukur itu adalah satu hal yang kadang terlupakan dalam hidup. Kita kadang lupa bagaimana caranya mengucap syukur atas apa yang Tuhan berikan pada kita.

Saya juga begitu, terkadang saya lupa mengingat apa yang sudah Tuhan berikan ke saya. Saya masih bisa hidup, saya masih bisa bernafas dan saya masih dapat melihat kedua orang tua saya. Saya kadang lupa mengucapkan kata syukur ketika saya sudah dapat apa yang saya mau.

Padahal saya sudah sering meminta banyak hal pada tuhan, tapi saya lupa mengucapkan terima kasih kepada-Nya.

Saya punya masa-masa sulit dalam menemukan apa arti hidup. Saya terbiasa berada di zona nyaman saya dan saat zona nyaman itu tercabut, saya merasa tidak berarti. Saya terbiasa dengan motto “Ini hidup saya, kamu tidak boleh ikut campur” padahal kita ini mahluk sosial kan yang melibatkan banyak orang.

Terkadang saya berpikir untuk apa saya hidup

Lalu di suatu waktu saya menjawab pertanyaan saya sendiri, mungkin saya hidup untuk membuat orang lain bahagia. Tapi itu artinya saya nggak bahagia dong?

lalu saya menjawab pertanyaan saya sendiri, ohh mungkin saya hidup supaya saya menjadi manusia yang berguna. Orang tua saya selalu mengutamakan pendidikan saya. Untuk urusan diluar itu mereka akan melarang keras. Saya terbiasa melakukan akltivitas secara individu seperti belajar sendiri atau pun bermain sendiri. Saya terlalu terbiasa untuk menikmati kesenangan say sendiri tanpa berbagi kepada orang lain. Dan saat saya dihadapkan pada dunia sosial, saya merasa bingung dan sengaja mengasingkan diri. Saya merasa lingkungan tidak dapat menerima saya.

Saya tau lingkungan tidak akan menerima saya kalo saya sendiri tidak mencoba untuk berbaur dengan orang disekitar saya. Saya introvert akut yang kadang suka salah paham sendiri dengan apa yang saya pikirkan.

ImageOrang bisa mengatakan saya gila

Tapi entahlah saya tidak peduli, apa saya punya penyakit gangguan jiwa? saya sendiri pun tak tau. Tapi itu mungkin salah satu karakter saya yang terkuat. Saya tidak bisa dan belum terbiasa berbaur dengan orang lain.

Saya sempat benci  dengan nama saya, saya benci dengan keadaan saya dan saya benci jika orang hanya melihat sebelah mata terhadap diri saya.

Tapi dengan berjalannya waktu, saya mulai melupakan apa yang saya benci. Saya mulai menyukai nama saya sendiri, saya suka dengan segala keadaan saya dan saya akan menutup mata pada orang yang membenci saya.

Saya bersyukur masih punya kedua orang tua yang lengkap, dan saya percaya mereka menyayangi saya sepenuh hati. Tidak peduli dengan apapun keadaan saya 🙂

Setiap ada orang yang benci pada saya, saya akan berbisik pada diri saya sendiri “Saya Cantik, dan kamu tidak punya hak apapun untuk menghina saya” dan itu seperti sebuah mantra bagi saya 😀

Saya gak akan gampang sakit hati kalo saya bilang gitu

Dan saya bersyukur “Ya Allah ternyata Engkau masih memberiku kelapangan hati”

 

Saya percaya Tuhan tidak akan meningggalkan umatnya dalam keadaan apapun

 

Leave a comment